Senin, 10 Maret 2014

Bayangan dibalik hujan

Pagi sahabat kemodus,
aku punya cerita nih, seru loh
daripada penasaran langsung dibaca aja, tapi gak usah galau ntar
ni cerita aku dapet dari  Nita
selamat membaca …

" bayangan dibalik hujan -shadow behind the rain"
by  Nita
menunggu sebuah bayangan dibawah hujan^^
Hujan.
Aku(prily) selalu suka hujan, apalagi saat titik-titik airnya mengembun diantara kaca jendela kamar. Alunan nya merayu mengajakku menari bersamanya.
Dari balik jendela yang basah, ada bayangan ka kino tersenyum melambaikan tangan. Haha, aku tertawa, sepertinya ka kino membuatku gila. Smile
Ka kino juga suka hujan, dia bahkan memiliki pemikiran sepertiku.
Hujan itu bagaikan cobaan. Datang secara tiba-tiba Smile. Disaat mendung kita menunggu hujan reda,dipenantian itu, saat hujan itu reda akan muncul sebuah pelangi yang indah. Sama hal nya dengan cobaan yang dihadapi Smile. Butuh penantian untuk menunggu semuanya selesai ,ka kino bahkan sering mengkhayal bermain petak umpet bersamaku di kala hujan. dia yang jaga, aku yang ngumpet. Begitu katanya, lalu berharap aku akan kebingungan menunggu sosoknya yang tak kunjung tampak.
Ka kino juga berkhayal aku akan menangis karena tak menemukannya Sad smile. Lalu berfikir aku akan kehilangannya. Ka kino selalu mengejekku karena aku sangat cengeng. Dan pada saat itu, dia datang dan memergokiku, lalu aku mengakui bahwa aku takut kehilangannya. Haha.. aku kembali tertawa Open-mouthed smile, lalu tersenyum memandangi bayangnya yang masih tersenyum dari balik hujan. Cepatlah datang ka kino... .





Well ka kino, inilah takdir yang bahkan tak kuharap sebelumnya,
namun begitu kusyukuri untuk saat ini. tuhan memang punya cara sendiri untuk buatku lebih dewasa, ku harap Danang datang bersama ka kino , kuharap Tuhan mengirimkan ka kino . But, thanks God Red heart.
Aku sudah menyiapkan hal – hal yang dulu aku suka lakukan dengan ka kino, ka kino adalah sosok pria yang selama ini aku tunggu, dialah yang telah merubahku menjadi tabah dan kuat, ingin sekali melihat senyum indahnya untuk perjumpaan kita yang tertunda. 4 tahun bukan waktu yang singkat untuk sebuah penantian yang kusimpan. Bukankah begitu rindu yang juga kau rasakan? Kuharap rindu kita sama.
4 tahun juga, aku simpan keberanian untuk mengakui bahwa kakak telah berhasil membuatku mengakui bahwa cinta yang selama ini membuatku terpuruk, bukan seperti yang selama ini aku rasakan. Ka Kino bahkan pernah memintaku, untuk sabar menuggunya datang dari Jepang. Itulah yang membuatku selalu sabar menunggunya datang kembali dan menepati janjinya. Sekarang aku berfikir, Prily(aku) yang sekarang bukanlah Prily (aku) yang dulu. Dan itu berkat ka kino Smile.
Setidaknya tuhan sudah menakdirkan kamu untuk jadi pahlawan bagi Prily yang terpuruk. Walaupun selama ini hanya huruf-huruf dimonitorlah yang mewakili.
Tapi aku tahu,” itu nyata....”
Selama 4 tahun aku menunggu ka kino pulang dari jepang, aku selalu berusaha untuk mencapai yang aku cita – cita kan, aku pernah bilang kepada ka kino bahwa aku ingin sekali menjadi seorang fisioterapi. Yang bisa membantu orang – orang, aku tau selama 4 tahun ini ka kino pasti sudah menjadi seorang arsitek yang hebat di jepang. Akupun tidak ingin kalah darinya.
Dan lagi – lagi takdir memihakku. Tak pernah aku menyangka , aku diterima di UGM, selama ini nilaiku tidak terlalu bagus, aku hanya mendapat ranking 12 dikelas. Tak pernah aku optimis bisa masuk diterima di universitas favorite ku itu.
UGM ... pasti yang pertama terlintas adalah universitas favorite yang ada di jogjakarta. Dan pasti sulit untuk bisa sekolah disana.
aku memang tinggal di bandung, tapi beberapa tahun yang lalu ayah pindah tugas kerja ke Jogjakarta, mau tidak mau aku dan ibu harus pindah kesana. Kakakku tidak ikut pindah kesana, karena dia sudah bekerja dijakarta sebagai tekhnisi pesawat terbang. Karena kakakku terlihat hebat dengan karirnya sekarang. Aku merasa tertantang untuk bisa melebihi dia. Hal itu juga yang memacuku untuk bisa lebih dari yang kakakku dapat.
Awalnya aku merasa berat untuk pergi meninggalkan bandung, tapi inilah takdirku, takdir yang membawa ku kepada impian pertamaku , ya dulu aku ingin sekali sekolah di UGM dan mengambil jurusan fisioterapi, aku selalu pesimis bisa sekolah disana. Tapi lagi – lagi ka kino lah sosok pemberi semangat terbesar untuk memotivasiku. Dulu kami selalu belajar bersama dirumahku, memang usia kita beda 3 tahun. Saat itu ka kino menjadi sosok guru sekaligus sosok yang benar – benar aku harapkan.
***
Jika saja, dering telpon tak berbunyi, rasanya aku masih saja terus tersenyum memandangi bayang ka kino dari jendela kamar.
Pagi belum beranjak, ini tak mungkin telpon dari kino. Kami akan bertemu sore nanti.
“Hallo” suara lembut seorang laki-laki yang tak tau ada dimana
“Ya Hallo”
“Prily..!!!”
“Ya?”
“Ini Danang,” ingatanku perlahan menyatu, membentuk sebuah kenangan manis. Danang, nama yang selama ini aku cari dan aku khayalkan hadirnya. Nama yang juga mempertemukanku dengan ka kino, aku baru tau bahwa danang juga tinggal di Jogjakarta bahkan kami satu kampus, di UGM danang mengambil jurusan kedokteran.
Sejak dulu dia memang ingin menjadi dokter, sedangkan aku di jurusan fisioterapi. Aku tidak pernah menyangka akan itu semua.
lalu kenapa tiba-tiba….
Ah ternyata… Takdir lagi-lagi membuatku bingung. Bayang-bayang danang berputar mengusik mood ku yang telah tertata rapi untuk ka kino
Flashback ***.
Bukan hanya aku dan ka kino yang menyukai hujan. Danang juga, aku masih ingat saat pertama kali hati polosku terisi oleh senyum danang. Saat itu hujan baru reda, bau tanah basah yang paling aku suka tercium juga seperti saat ini. Mengingatkanku bahwa danang pernah juga mengisi hari - hari saat masih kecil. Tapi itulah masa lalu. Tapi entah mengapa perasaan berbeda sekarang muncul kembali, sekarang dia teman baikku.
Tempat aku duduk saat ini masih belum berubah, TK yang menyoretkan berjuta kenangan untuk bab cinta hidup ku,  namun lelaki yang ada disampingku telah berubah menjadi lelaki dewasa. Dan ia pun telah menemukan gadis yang mengisi hatinya, dan aku pun sedang menunggu ka kino. Tiba - tiba danang menyodorkan Ice Cream padaku, aku tersenyum.
“Rasanya, setiap yang ku lakukan selalu ada kenangan tentang kamu, Kino!” aku memakan Ice Creamnya terburu-buru.
“Seperti ini,” danang mengedip padaku lalu menyolekkan Ice Cream nya ke pipiku.
“Aha… kamu masih ingat,” danang tertawa.
“Mana mungkin aku lupa.” Aku tersenyum
“Ya mana mungkin kamu lupa, walaupun sudah ada danang yang lain,” danang tertawa lagi.
“Bukan danang yang lain, tapi memang orang lain. Kau juga tak akan lupa dengan Prily, si CENGENG ini kan,” aku mengeleng.
“Mana mungkin aku lupa.” Danang sepertinya mencontoh ucapanku.
“Ya mana mungkin kamu lupa, walaupun sudah ada Prily yang lain. Hahaa…” aku tertawa.
Lalu seketika danang menjambak rambutku. Dan berakhirlah pagi ini dengan colet-coletan es krim dan kejar-kejaran. danang andaikan masa kecil yang kita habiskan berdua lebih lama. Mungkin kita tak perlu bertingkah seperti anak kecil, dan orang-orang menertawai tingkah kita yang konyol seperti saat ini.
***
Hahaha.. aku terlalu konyol jika berfikir danang sama terpuruknya sepertiku saat kehilangannya. Mungkin ia sempat sakit kehilanganku (karena dulu dia jg pernah menyukaiku). Namun waktu mengobatinya lebih cepat, begitupun aku. Ka Kino yg mengobatiku. Aku tak sabar menyambut kedatangannya. Perasaan ini tak bisa diungkapkan. Rindu ini membeludak di ubun-ubunku. Jantungku yang berdetak kencang, lalu keringatku tak berhenti mengalir. Ini terlihat berlebihan, ka Kino baru tiba di Indonesia sekitar pukul 04.00, namun aku telah menunggunya sejak pukul 02.00. sekarang masih pukul 03.00. satu jam lagi serasa lebih lama dari 4 tahun kerinduanku. Prily ada apa denganmu, sisi hatiku yang lain tertawa, dan yang satunya mendengus kesal.
Aku terlihat begitu bodoh. Bolak-balik stasiun tak tentu arah. Duduk, berdiri lagi, lalu melihat-lihat kerumunan orang yang sibuk sendiri. Lalu kuputuskan untuk mencari makan di tempat terdekat, hahaha.. aku hampir lupa kalau seharian ini aku hanya makan ice cream bersama danang. Betul kata orang, cinta bisa bikin orang lupa makan
***
Seseorang melambaikan tangannya padaku. Ia tersenyum. Wajahnya tidak asing aku lihat. Aku pun tersenyum dari kejauhan. Aku tahu itu ka kino, penantian yang kusimpan selama 4 tahun lamanya. Tak sabar kaki ku melangkah mendekatinya.
Orang itu terus melambai, aku tertawa riang. Inikah indahnya sebuah pertemuan. Aku ingin segera melihat wajahnya dari dekat. Lalu menghabiskan hari, bercerita tentang aku dan dia. Hanya kami berdua.
Namun, perlahan wajah itu berubah kelam, ia terlihat ketakutan dan berteriak…
“Prily.....”
BRAAAK….
Entah apa yang telah terjadi padaku. Semuanya hitam lalu berubah putih. Hanya kosong dan putih yang kutemukan, rasa sakit menjalari semua tubuhku. Aku mendapati diriku terkapar pada ruang kosong. Tak ada siapa-siapa… dimana ka kino… harusnya saat ini aku menemuinya dibandara. Aku terdampar pada sebuah tempat, yang entah aku pun tak tahu. Air mataku menitik. Benarkah ini sebuah pengakhiran akan takdirku, tak bisakah sebentar saja menemuinya.
Ka Kino, aku hanya ingin melihat senyumnya terakhir kali lalu mengatakan terimakasih padanya. Hanya itu… aku mohon…
Tak ada yang berubah selain putih, lalu aku pasrah. Aku teringat kembali kata-kata ka kino.
“Ketika kamu mengatakan bahwa kamu mencintai seseorang, kamu membuat janji.Sebuah janji, untuk datang kembali, dan tidak akan pernah pergi lagi, Pastikan kamu ingat kata-kata itu.”
Dan aku begitu tulus menunggunya...
"Prily....prily" seseorang terus memanggil namaku
Aku tersadar. Sakit menjalari seluruh tubuhku, sebuah mobil menghempas tubuhku. Lalu aku tak ingat apa-apa. Dan sekarang, aku binggung ternyata yang ada dihadapanku adalah danang bukan ka kino .ternyata danang yang berada disampingku, dan kuharap ini mimpi.
Kulihat wajah danang pasi... aku tahu dia mencemaskanku. Danang menangis dihadapanku.
"prily aku ingin memberitau tentang ka kino," ternyata ka kino sudah meninggal.
“ini bukan lelucon, tapi ini benar-benar nyata tadi pagi keluarganya memberitau kepadaku, ternyata selama ini dia ke jepang bukan hanya untuk bekerja tetapi juga untuk mengobati penyakitnya, dia mengidap kanker otak stadium 3, dan ternyata operasi yang dijalaninya gagal, sebelum ka kino meninggal, ka kino meminta ku untuk memberitau kamu prily bahwa dia meminta maaf tidak dapat memenuhi janjinya , ka kino memintaku untuk selalu menjagamu”
“apa ini benar, lalu apa yang kulihat tadi, apa ka kino datang hanya untuk mengucapkan selamat tinggal” airmata ku terus menetes.
“dia tidak ingin kamu bersedih, dia ingin kamu menjadi orang yang kuat dan tetap menjalani hidup walau tanpa dia”.



Prily termenung
“Lagi – lagi takdir yang membawaku dan membuatku binggung”
“Aku seharusnya bertemu dengan ka kino hari dibawah air hujan, Seperti pertama kali kita bertemu, Aku ingat saat itu aku menanggis dibawah rintikan air hujan, Duduk termenung sendirian, Lalu datang seseorang dan memberi sapu tangannya padaku , tapi sekarang harapan itu hilang
“selamat tinggal ka kino, terimakasih sudah memotivasiku selama ini”
***
Keesokan harinya datang mobil hitam yang cukup mewah.
Aku tidak tau siapa yang ada didalamnya , ternyata ketika mobil itu dibuka , orang itu adalah danang yang sudah berpakaian rapih untuk mengantar aku dan keluargaku ke universitas, aku memakai pakaian wisuda dengan rapih dan dia juga berpakaian sama sepertiku, hari ini dia juga diwisuda,Saat itu aku masih sedih karena kehilangan ka kino, tapi inilah kehidupan hanya ada dua pilihan antara ditinggalkan dan meninggalkan, dua hal itu selalu hadir didalam kehidupan. Tapi aku mencoba untuk kuat demi ka kino.
Ketika pengumuman mahasiswi yang menjadi lulusan terbaik dengan nilai yang paling tinggi diumumkan oleh para dosen. Aku tak pernah bermimpi bahwa aku bisa menjadi demikian.
Namun....
Ketika mereka mengucapkan , lulusan terbaik tahun ini adalah .....
Prily ariesca apradita
Aku seakan tidak percaya dengan yang aku dengar saat itu, aku yang hanya seorang dengan kemampuan seadanya, dan dengan sikap yang selalu pesimis, ternyata bisa menjadi lulusan terbaik di universitas itu. Rasanya sangat bangga ketika melihat ayah dan ibu tersenyum dengan bangga kepadaku . karena mungkin aku selama ini selalu membuat mereka cemas.
Disaat itu juga aku kembali memikirkan ka kino, dan aku sadar ternyata ka kino adalah seseorang yang dikirimkan tuhan untuk menjadi kekuatanku , walaupun dia tidak bisa sampai akhir menjaga dan selalu ada disamping ku. Jika saja dia melihat aku hari ini aku harap dia bisa tersenyum bahagia.
Dia adalah sebuah kenangan yang tidak akan aku hapus didalam hidupku. dan saat ini juga aku berfikir untuk mengisi hari-hariku dengan memikirkan orang –orang lain. Mengisi hari-hari dengan membantu orang lain. Tapi inilah kehidupan harus terus berjalan.
***
Kini aku tau cita-cita dan cinta adalah dua hal yang sangat berbeda. Tapi ada yang menyadari atau tidak, dua hal tersebut sama-sama menjadi kejaran dalam hidup. Orang mengejar cita-cita untuk menggapai tujuannya hidup di dunia ini. Orang juga mengejar cinta untuk menambah cita rasa dan aroma hidangan yang disajikan oleh kehidupan.
Terkadang saat semangat kita terpacu untuk mengejar dua hal tersebut, kenyataan berkata lain. Kenyataan menghalangi kita untuk mengejarnya. Tapi hidup itu adil, walaupun kita terhalang untuk mengejar semua itu, tapi tidak ada kata terhalang untuk sedikit merasakan indahnya cinta dan semangat meraih cita-cita. Jika masih ada sedikit harapan, tentu itu tidak akan kulewatkan. ku coba sebisa mungkin meraih cita-cita itu, walau ku tau itu tidak akan tercapai. Walaupun tidak dapat mencapai dua hal tersebut bersamaan. Tapi kuyakin, semangatku meraihnya sudah mewakili cita-citaku yang sesungguhnya.
Saat hujan kembali jatuh membasahi
Kini ka kino tetap menjadi bayang diantara hujan. 
Tetapi tetap terukir indah didalam hati ini 
Terimakasih Tuhan telah mengirimkan dia untuk ku
The end
terispirasi disalah satu blog, dan mengembangkan ceritanya dgn tokoh orang yg nyata. terimakasih :)

Bayangan dibalik hujan
4/ 5
Oleh

Jangan lupa kasih komentar sebelum pergi~